Komputasi Cerdas dan Cloud Computing
Pengenalan
Web 2.0
Komputasi di implementasikan pada berbagai bidang, salah satunya
adalah Cloud Computing.
Komputasi awan (cloud computing) adalah sistem komputasi yang menempatkan sumber daya dan infrastruktur (misalnya: jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan) dalam jaringan yang dapat diakses melalui browser. Dalam sistem komputasi awan, informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) yang bisa berupa desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan bentuk-bentuk perangkat cerdas lainnya. Perangkat lunak berbasis web (web-based application)merupakan salah satu pemanfaatan infrastruktur komputasi awan. Layanan webmail (yakni layanan email yang diakses melalui web menggunakan browser, misalnya Yahoo!Mail dan GoogleMail) merupakan salah satu contoh perangkat lunak berbasis web yang hanya bisa diimplementasikan karena berkembangnya sistem komputasi awan.
Komputasi awan (cloud computing) adalah sistem komputasi yang menempatkan sumber daya dan infrastruktur (misalnya: jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan) dalam jaringan yang dapat diakses melalui browser. Dalam sistem komputasi awan, informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) yang bisa berupa desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan bentuk-bentuk perangkat cerdas lainnya. Perangkat lunak berbasis web (web-based application)merupakan salah satu pemanfaatan infrastruktur komputasi awan. Layanan webmail (yakni layanan email yang diakses melalui web menggunakan browser, misalnya Yahoo!Mail dan GoogleMail) merupakan salah satu contoh perangkat lunak berbasis web yang hanya bisa diimplementasikan karena berkembangnya sistem komputasi awan.
Web 2.0,
adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O'Reilly Media pada
tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama pada tahun 2004, merujuk
pada generasi yang
dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan
sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi
antar pengguna. O'Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul
untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar
telah mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun
kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak
mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi
lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform
web. Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai
berikut:
"Web 2.0
adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti
aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”
Prinsip-prinsip web 2.0
1.Web sebagai platform
2.Data sebagai pengendali utama
3.Efek jaringan diciptakan oleh
arsitektur partisipasi
4.Inovasi dalam perakitan sistem serta
situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan
independen (semacam model pengembangan "open source")
5.Model bisnis yang ringan, yang
dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
6.Akhir dari sikllus peluncuran
(release cycle) perangkat lunak (perpetual beta)
7.Mudah untuk digunakan dan diadopsi
oleh user
Web Mining
Web Structure Mining
Web structure mining bertujuan untuk menemukan
pengetahuan yang bermanfaat dari hyperlinks, di mana hyperlinks tersebut
menggambarkan mengenai struktur Web. Hyperlink merupakan sebuah
tautan yang terdapat pada suatu halaman web dan merujuk ke bagian lain pada
halaman yang sama atau ke halaman lain. Pemanfaatan yang paling populer dari web
structure mining adalah untuk menentukan tingkat otoritas suatu halaman
web. Mesin pencari Google menggunakan informasi tersebut untuk menentukan
urutan hasil pencariannya. Sebuah algoritma web structure mining,
PageRank, ditemukan oleh dua pendiri Google: Larry Page dan Sergey Brin. Web
structure mining dapat juga diaplikasikan untuk mengkluster atau
mengklasifikasikan halaman web (Gomes dan Gong, 2005).
Web Content Mining
Web content mining bertujuan untuk mengekstrak
informasi atau pengetahuan yang bermanfaat dari isi halaman web. Terdapat dua
kategori dalam web content mining: ekstraksi data terstruktur dan text
mining. Ide mengenai ekstraksi data terstruktur berasal dari hasil
pengamatan bahwa kebanyakan situs web menampilkan informasi penting yang
berasal dari basisdata mereka menggunakan suatu template tertentu.
Kita dapat mengidentifikasi template tersebut dengan mencari
pola-pola yang berulang dalam halaman web. Selain data terstruktur, halaman web
juga mengandung banyak sekali teks yang tidak terstruktur yang ditulis dalam
bahasa natural. Penggalian informasi dari teks seperti ini merupakan domain
dari text mining. Salah satu hal yang penting untuk dilakukan dalam text
mining adalah mengekstrak pendapat atau sentimen orang-orang dalam
tinjauan produk, forum, jejaring sosial, dan blog.
Web Usage Mining
Web usage mining bertujuan untuk menangkap dan
memodelkan pola perilaku dan profil dari pengunjung web. Pola-pola tersebut
dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman mengenai perilaku dari
segmen-segmen pengunjung web yang berbeda, untuk memaksimalkan tata letak dan
struktur dari situs web, dan untuk memberikan informasi yang sesuai dengan
profil pengunjung. Berbeda dengan dua jenis web mining sebelumnya, sumber data
primer dari web usage mining adalah log akses web
server, bukan halaman web.
Collective intelligence pada suatu kelompok akan
menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
dari kelompok kecil para ahli jika empat kondisi dasar dipenuhi. Kondisi
tersebit adalah wise crowd akan efektif ketika terdiri dari individu-individu
yang memiliki opini beragam; ketika individu-individu tidak takut untuk
mengekspresikan opini mereka; ketika ada keberagaman dalam kelompok; dan ketika
ada cara untuk mengumpulkan semua informasi dan menggunakannya untuk proses
pengambilan keputusan.
Definisi collective intelligence kemudian dikembangkan lebih
lanjut sebagai :
1.Intelligence yang diekstrak dari set kolektif interaksi
dan kontribusi yang dibuat oleh pengguna aplikasi.
2.Penggunaan intelligence ini berperan sebagai filter
yang memberikan pengguna nilai lebih jika meggunakan aplikasi. Filter ini
mempertimbangkan pilihan-pilihan yang diinginkan pengguna dan
interaksi-interaksi untuk menghasilkan informasi yang relevant untuk pengguna.
3.Filter tersebut dapat berupa pengaruh sederhana yang
terdapat pada informasi kolektif milik pengguna-pengguna – atau dapat berupa
rating atau review yang ditulis terkait dengan produk atau dapat berupa model
rekomendasi konten untuk setiap pengguna.
ada tiga hal yang perlu terjadi untuk menerapkan collective
intelligence di aplikasi, yaitu :
1.mengajak pengguna berinteraksi dengan pengguna lain di
dalam aplikasi anda, kemudian aplikasi mempelajari setiap pengguna melalui
interaksi dan kontribusinya,
2.mengaggregasi apa yang perlu dipelajari tentang
penguna-pengguna dan kontribusinya menggunakan beberapa model,
3.mengunakan model-model untuk merekomendasikan konten ke
pengguna.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar